Senin, 24 Agustus 2009

Freedom


Lembutnya angin mengantarkan tidurku di hutan yang rimbun itu. Melepaskan lelah setelah seharian berkeliling mencari ketenangan dan tanpa disangka lembutnya angin membuatku merasa tenang. Andai aku bisa menjadi angin..........., karena aku ingin membuat semua orang tenang. Seperti diriku ini.

Indanya hari takkkan seindah hari dimana aku dapat menyelesaikan tantangan yang peling besar di hidup ini yaitu mati.

Lelah......... aku memang sudah lelah...lelah menghadapi hidup ini tapi setiap kali aku merasa lelah ada sesuatu yang memancingku, memanggilku, menantangku untuk membuat hal-hal yang baru. Sesuatu yang unik dan bisa dikatakan beda dengan yang lai. Dan itu ialah yang dinamakan kehidupan itu sendiri.

Membunuh merupakan sesutu yang mudah bagiku bisa kulakukan kapanpun dimanapun saat ini juga di tempat dimana aku berdiri sekarang juga. Tetapi menghidupkan merupakan sesuatu hal yang sangat sulit bagiku karena aku ini bukanlah Tuhan. Aku tidak lebih dari debu yang dipotong satu triliun jika dibandingkan denganNya bahkan super lebih-lebih rendah serendah lagi. Karena aku sangat-sangat tidak bisa diperhitungkan olehNya

Burung yang sayapnya kecil tidak akan bisa terbang menyaingi burung yang bersayap lebar, tetapi burung yang sayapnya lebih kecil bisa terbang lebih tinggi dan lebih cepat dari burung yang bersayap lebar. Jika dia bisa memanfaatkan sang angin lebih besar berpuluh-puluh kali lipat dari burung bersayap lebar.

Otak itu ibarat kotak yang terkunci rapat, takkan bisa terbuka kalau dicoba dengan anak kunci yang salah. Maka cobalah buka kotak tersebut dengan mencari terlebih dahulu anak kunci yang benar dengan cara bekerja keras dibarengi dengan mimpi.

”Aku tidak mau mengatakannya, karena nanti yang keluar dari mulutku hanyalah kata-kata gombal”.

” Aku tidak mau terlalu memperrebutkan sesuatu yang diperebutkan oleh orang lain, tetapi jika yang diperebutkan itu terlalu dekat denganku maka aku akan mengambilnya”.

” Banyak orang sering terjebak dalam kebimbangan, padahal dia tidak tahu pada saat dia bimbang itu dia sangat dekat dengan kebenaran”.

”Buat apa kau hidup jika ujung-ujungnya kau bakalan mati.... Buat apa kamu memilih mati.. Jika akhirnya kau bakalan dihidupkan lagi”.

Aku hidup untuk meneruskan Agama Allah dan aku akan mati untuk mempertahankan Agama Islam”.

”Biarkan itu menjadi pilihanmu dan biarkan aku tetap pada pilihanku, baik atau buruknya maka kamu ataupun aku akan menanggung resikonya masing-masing”.

” Janganlah kau terlalu sombong dengan ilmu yang telah kau dapatkan karena ilmu yang kau dapatkan belum seberapa dengan apa yang kau harapkan”.

” Hidup ini hanya selingan, dalam kehidupan mencari kata, tanpa bicara disini”.

” Jadilah dirimu sendiri jangan bandingkan dengan orang lain dan kau tiru gayanya, sebab yang kau tiru bukanlah yang benar-benar kau inginkan, gapailah mimpimu dengan caramu sendiri dan yakinlah, maka mimpimu akan menjadi kenyataan”.

Rabu, 05 Agustus 2009


kehidupan bukan untuk dibuang sia-sia tapi untuk "dihabiskan" ayo....maju..........